Friday, 5 June 2020

Kutipan Ceramah Venerable Cheng De 20 April 2020 (Bagian 2)




Buddha Sakyamuni menasehati kita supaya menyingkirkan sikap mengutamakan kepentingan dan keuntungan pribadi, jika kita ingin mengamalkan sesuai dengan ajaran, maka setiap niat pikiran yang muncul terlebih dulu harus memikirkan kepentingan orang lain, bukan kepentingan diri sendiri. Apabila yang kita pikirkan masih saja demi diri sendiri, ini artinya kita masih belum yakin pada Buddha.

Keyakinan itu tercermin dari mengamalkan sesuai dengan ajaran dan bukan hanya bisa bicara di mulut saja. Buddha Dharma menekankan pada spiritual dan bukan pada ritual. Jika kita dapat mengamalkan sesuai dengan ajaran barulah disebut yakin sepenuhnya pada Buddha.

Umpamanya, kita sering bilang bahwa lingkungan berubah menuruti perubahan hati diri sendiri. Tubuh fisik kita, lingkungan di luar diri kita, termasuk keluarga dan kerabat kita, lebih luas lagi mencakup sahabat, rekan kerja kita, seluruh benda materi, semuanya ini merupakan lingkungan di luar diri sendiri.

Keseluruhan hal ini akan berubah menuruti perubahan niat pikiran diri sendiri. Maka itu hal ini cukup jelas mengungkapkan bahwa segala sesuatu muncul dari hati dan pikiran kita, yang tercipta dari niat pikiran diri sendiri.

Kutipan Ceramah Venerable Cheng De 20 April 2020
Judul : Tidak Ada Kaitannya Dengan Faktor Luar
Bertempat di : Lampeter, Inggris
Kode Artikel : 15-014-0001

佛勸我們要放下自私自利,我們依教奉行的話,只要起念頭都是先想別人,不能想自己。我們假如還都是先考慮自己,那這個也不信佛。信表現在哪?依教奉行,不是嘴巴講。佛法重實質不重形式,要我們能依教奉行才是真正信佛。尤其佛法它是徹法源底的正法,它等於一句話就把道理給講透了,沒有模糊地帶,從根本,講透徹了。比方,我們常說依報隨著正報轉。那什麼是依報?我們的身體,我們的人事環境、物質環境。人事環境最近的家親眷屬,再延伸開來,親人、朋友、同事,全都是我們的依報,甚至於是整個物質環境也都算是我們的依報。隨著什麼?隨著我們自己的正報,正報是我們的念頭。所以這個就透徹的表達一切法從我們的心想生,都是心念變現的。

文摘錄自 :境界沒有問題      
成德法師主講 (共一集) 2020/4/20
英國蘭彼得      檔名:15 - 014- 0001



Tuesday, 2 June 2020

Kutipan Ceramah Venerable Cheng De 20 April 2020 (Bagian 1)




Pada satu masa kehidupan ini kita tidak memohon hal lain, selain sepenuh hati agar terlahir ke Alam Sukhavati, bersua dengan Buddha Amitabha. Bagaimana pun sekarang kita masih berada di dunia ini, maka mesti menuruti jalinan jodoh dan memenuhi tanggung jawab, menuruti jodoh ini, menyelesaikan setiap tugas kita dengan sungguh-sungguh, dan setiap kewajiban yang memang seharusnya kita kerjakan.

Sebelum membantu orang lain, kita harus paham bahwa orang lain memiliki karmanya, begitu pun diri kita. Apabila akal sehat kita kurang, namun ingin membantu, maka ujungnya malah makin membantu makin menimbulkan masalah.

Maka itu terlebih dulu menggunakan akal sehat dalam membantu orang lain, menuruti ajaran Buddha, Bodhisattva dan insan bijak dalam membantu orang lain. Sebaliknya apabila menuruti kekotoran batin dan tabiat diri sendiri, membeda-bedakan dan melekat, maka pasti makin membantu makin menimbulkan masalah.

Menuruti ajaran Buddha dan Bodhisattva, terlebih dulu kita harus yakin pada Buddha. Bicara soal keyakinan, mungkin praktisi sekalian beranggapan bahwa saya sudah yakin lho.

Lantas mengapa tempo dulu ketika Master Chin Kung usai mengambil Pratimoksha Sila, lalu mengunjungi Guru Li Bing-nan buat berterima kasih, kemudian Guru Li menyambutnya di gerbang, dari kejauhan Guru Li menunjuk ke arah Master Chin Kung sambil berkata: “Anda harus yakin pada Buddha! Anda harus yakin pada Buddha!”

Inilah yang disebut memanfaatkan momen penting, oleh karena saat itu Master Chin Kung telah meninggalkan keduniawian dan mengambil Pratimoksha Sila, bahkan sudah berceramah selama dua tahun.

Saat itu Master Chin Kung berpikir: “Saya menceramahkan Ajaran Buddha sudah dua tahun lamanya, mengapa Guru Li masih menyuruhku harus yakin pada Buddha?”

Guru Li memanfaatkan kesempatan ini dan berkata pada Master Chin Kung bahwa, banyak sekali ketua Vihara terkenal yang sampai mati pun masih tidak yakin pada Buddha.

Dengan uraian tersebut, Master Chin Kung sepanjang hidupnya takkan melupakan nasehat Guru Li, yang membawa kesan yang sungguh mendalam . Jika benar-benar yakin pada Buddha, maka dengan menuruti ajaran Buddha melakukan introspeksi diri, mendisiplinkan diri sendiri, dan bukan menuruti tabiat sendiri.

Kutipan Ceramah Venerable Cheng De 20 April 2020
Judul : Tidak Ada Kaitannya Dengan Faktor Luar
Bertempat di : Lampeter, Inggris
Kode Artikel : 15-014-0001

Catatan :
Upacara Upasampada adalah upacara pengambilan sila KeBhiksuan atau Pratimoksha Sila, seperti yang tercantum di dalam Dharmagupta-vinaya/Vinaya Mahayana (四分律), Bhiksu menjalani 250 butir sila dan Bhiksuni menjalani 348 butir sila.

我們這一生不求其他的,就求一心,求生極樂世界,見阿彌陀佛。畢竟當下還在這個世間,我們就是隨緣盡分,隨這個緣,盡我們每一個本分、每一個角色應盡的義務。所以我們要幫別人,別人有業,我們也有業。而這個業,假如我們的理智不夠,想幫別人,最後愈幫愈忙都有可能。所以首先我們得用理智去幫別人,得隨順聖賢佛菩薩教誨去幫別人。假如隨順自己的煩惱習氣、分別執著,那鐵定愈幫愈忙。要隨順佛菩薩的教誨,首先要信佛。我們一提信佛,可能大家都覺得我信。那為什麼老人家都受了具足戒,李炳南老師去迎接老人家,老人家來謝恩,遠遠看到,李炳南老師就指著師父上人說: 「你要信佛!你要信佛!」這個是抓住一個這麼重要的機會點,因為師父上人當時候已經是出家,又受了具足戒,都已經講佛經講了兩年。老人家自己回想那一刻都說:「我都教佛經教兩年了,怎麼老師還叫我要信佛?」李老抓住這個受戒的機會點,就跟老人家講,很多名山寶剎的方丈住持到死都不信佛。把它開解開,老人家是終身難忘,印象深刻。真正信佛,都會依照佛講的教誨去自我觀照、自我要求,就不會再順著自己的習慣去走了。

文摘錄自 :境界沒有問題      
成德法師主講 (共一集) 2020/4/20
英國蘭彼得      檔名:1 5 - 01 4- 0001